Posbakum Aisyiyah Kalteng Turun ke Sekolah, Bahas Hukum Pergaulan Bebas dan Kesehatan Reproduksi Remaja

by

Ahmad Hasan Fatih

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat melalui Sosialisasi Bantuan Hukum Gratis oleh Posbakum 'Aisyiyah Kalimantan Tengah di SMA Muhammadiyah 2 Kota Palangka Raya, Senin (20/10/2025).

Pimpinan Wilayah (PW) ‘Aisyiyah Kalimantan Tengah melalui Pos Bantuan Hukum (Posbakum) ‘Aisyiyah kembali melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat melalui Sosialisasi Bantuan Hukum Gratis di SMA Muhammadiyah 2 Palangka Raya, Senin (20/10/2025).

Sosialisasi kali ini mengangkat tema “Hukum Pergaulan Bebas Remaja dan Perundungan serta Kesehatan Reproduksi Remaja” yang diikuti oleh para siswa dan guru.

Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman hukum dan moral kepada generasi muda agar terhindar dari perilaku menyimpang yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Ketua PW ‘Aisyiyah Kalimantan Tengah, Dr. Sanawiah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa fenomena pergaulan bebas dan perundungan (bullying) di kalangan remaja saat ini menjadi perhatian serius.

Menurutnya, edukasi hukum dan kesehatan reproduksi harus dilakukan sedini mungkin agar remaja memiliki pengetahuan yang benar tentang batas pergaulan dan tanggung jawab sosialnya.

“Remaja kita harus memahami bahwa pergaulan bebas dan tindakan perundungan bukan hanya melanggar norma agama dan sosial, tetapi juga memiliki konsekuensi hukum,” ujar Sanawiah.

Ia menambahkan, Posbakum ‘Aisyiyah tidak hanya memberikan bantuan hukum gratis kepada masyarakat, tetapi juga aktif melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan komunitas untuk membangun kesadaran hukum di semua kalangan, termasuk generasi muda.

“Kegiatan ini menjadi bagian dari dakwah sosial ‘Aisyiyah. Kami ingin anak-anak muda memiliki bekal moral, spiritual, dan hukum yang kuat agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif,” tambahnya.

Dalam kegiatan tersebut, narasumber dari Posbakum ‘Aisyiyah memaparkan berbagai aspek hukum yang berkaitan dengan perilaku remaja, termasuk sanksi bagi pelaku perundungan, kekerasan seksual, hingga penyalahgunaan media sosial.

Peserta juga mendapatkan materi tentang kesehatan reproduksi remaja dari perspektif medis dan keagamaan.

Para siswa tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi mengenai pergaulan sehat, batas-batas etika dalam berinteraksi, serta cara melindungi diri dari kekerasan seksual dan perundungan.

Dr. Sanawiah berharap, melalui kegiatan seperti ini, sekolah dapat menjadi tempat yang aman dan mendukung tumbuh kembang remaja secara positif.

“Kami ingin anak-anak Muhammadiyah menjadi pelajar yang cerdas, berakhlak, dan paham hukum. Dengan begitu, mereka bisa menjadi generasi pelopor perubahan menuju masyarakat yang beradab,” tutupnya.

Ahmad Hasan Fatih

Ahmad Hasan Fatih